Musim
Dengan memahami siklus alam ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menyikapi segala perubahan yang terjadi dalam hidup. Yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dari setiap musim dan terus tumbuh
Generated with Bing AI
Beberapa hari ini saya merenungkan sejauh mana pencapaian saya? Sejauh mana, saya sudah melangkah? dan sejauh mana, saya terhubung dengan sang khalik?
Hasil permenungan ini, saya sharingkan kepada teman-teman CG bahwa jangan sampai hidup kita terjebak dalam rutinitas seperti memainkan permainan monopoli tanpa melakukan action alias mutar-mutar tanpa membeli asset.
Dikutip dari Wikipedia, monopoli merupakan permainan papan untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.
Memainkan permainan monopoli mencerminkan aktivitas kehidupan sehari-hari karena ukuran keberhasilan kita ditentukan seberapa besar asset kita dan dikehidupan nyatapun, raport kita adalah saldo direkening kita. Memang dingin tapi fakta dilapangan seperti itu.
Namun apabila kita mengikuti standar dunia bahwa nilaimu sama dengan isi jumlah saldo direkeningmu inilah yang akhirnya kita tidak pernah merasakan fulfillment.
Untuk merasakan fulfillment, ada tiga pertanyaan reflektif yang bisa kita lakukan yakni tentang identitas, tujuan, dan potensi. Pertanyaan reflektif ini saya kutip dari kotbahnya Jeffrey Rachmat pada ibadah online di IFGF Semarang beberapa minggu lalu yang memberkati saya.
Identitas
Pertanyaan Identitas bisa dimulai dengan menanyakan siapa saya? Lensa seperti apa yang kita gunakan untuk melihat diri kita sendiri? Apa yang membuat saya unik? Apa yang menjadi pembeda saya dengan orang lain?
Memahami identitas ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena tanpa adanya identitas kita akan mengalami kerepotan. Seperti halnya memiliki kartu identitas itu penting karena mengurus apapun butuh kartu identitas. Apabila kita tidak memiliki identitas yang jelas maka kita akan sulit bergerak. Pun dengan rohani apabila kita tidak memiliki identitas yang jelas maka kita akan kesulitan merasakan kepenuhan hidup.
Otoritas kita itu terkait dengan identitas kita. Dari identitas dirilah kita mendapatkan harga diri. Harga diri menentukan bagaimana kita berperilaku dan bagaimana orang lain memperlakukan kita. Semua tergantung harga diri yang kita letakan ke dalam diri kita sendiri.
Tujuan
Pertanyaan tujuan hidup adalah sebuah pencarian mendalam akan makna dan arah hidup. Ini adalah sebuah refleksi pribadi yang membantu kita menemukan identitas, nilai-nilai, dan tujuan yang lebih besar dalam hidup.
Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, kita akan merasa lebih termotivasi, puas, dan mampu mengatasi berbagai tantangan. Pertanyaan ini bersifat sangat personal dan jawabannya akan berbeda-beda untuk setiap individu.
Proses menemukan tujuan hidup membutuhkan waktu dan kesabaran. Kita perlu terus menggali diri sendiri, merenung, dan mencoba hal-hal baru. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Kenapa saya ada didunia ini? Apa tujuan hidup saya? Mengapa saya ada di generasi ini? dan mengapa saya ada diprofesi ini?” dapat menjadi titik awal yang baik dalam pencarian ini. Yang perlu diingat bahwa tujuan hidup bisa berubah seiring berjalannya waktu, dan yang terpenting adalah kita terus berusaha untuk hidup dengan makna dan tujuan.
Potensi
Potensi merupakan kemampuan yang harus segera diketemukan. Setiap orang sudah Tuhan beri talenta, karunia, dan kekuatan yang berbeda-beda. Potensi yang kita miliki bila kita asah dengan benar maka menghasilkan prestasi. Apabila kita tidak menemukan potensi maka hidup akan frustasi dan depresi sehingga hidup kita sia-sia.
Potensi diri bukanlah sekadar mimpi, tetapi juga sebuah tanggung jawab. Ketika kita menemukan potensi diri, kita memiliki kewajiban untuk mengembangkannya. Dunia membutuhkan kontribusi unik dari setiap individu. Mungkin kamu memiliki bakat dalam seni, ilmu pengetahuan, atau kepemimpinan. Jangan sia-siakan kesempatan untuk berkarya dan menginspirasi orang lain. Ingatlah, potensi diri adalah anugerah terindah yang bisa kita manfaatkan untuk membuat hidup lebih berarti.
Untuk menggali ini bisa kita mulai dangan pertanyaan Apa yang bisa saya kerjakan? Apa yang paling membuatmu bersemangat? Kegiatan apa yang bisa membuatmu lupa waktu? Apa yang sering dipuji oleh orang lain tentang dirimu? Keterampilan apa yang ingin kamu kembangkan lebih lanjut? Apa yang paling penting dalam hidupmu? Nilai-nilai apa yang ingin kamu junjung tinggi? Keputusan apa yang pernah kamu buat berdasarkan nilai-nilai tersebut? Apa yang ingin kamu capai dalam hidup? Apa yang menjadi impian terbesarmu? Bagaimana kamu ingin diingat oleh orang lain?
Refleksi Gambar Diri
Ketika kita menatap cermin, apa yang sebenarnya kita lihat? Di balik pantulan cahaya, tersimpan begitu banyak lapisan identitas yang membentuk diri kita. Ada wajah yang kita tunjukkan pada dunia, topeng yang kita kenakan untuk menghadapi berbagai situasi. Namun, di balik topeng itu, adakah keaslian yang berani kita ungkapkan? Gambar diri kita adalah hasil dari berbagai pengalaman, interaksi sosial, dan konstruksi budaya. Kadangkala, kita begitu terpaku pada citra ideal yang digambarkan media sosial atau lingkungan sekitar, sehingga lupa akan keunikan dan kekuatan yang sebenarnya kita miliki.
Refleksi mendalam tentang gambar diri adalah sebuah perjalanan menuju pemahaman yang lebih utuh. Kita perlu berani bertanya pada diri sendiri dan jujur menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga kita akan menemukan kekuatan sejati yang tersembunyi di dalam diri. Proses ini tidak selalu mudah, bahkan bisa terasa menyakitkan. Namun, dengan kesabaran dan keberanian, kita dapat melihat gambar diri yang lebih utuh positif, dan otentik.
Untuk melihat gambar diri, kita bisa gunakan skala bagan berikut ini untuk refleksi
Skala Deret Kehidupan
Caranya, tulis usia kalian di deret usia, tulis skala 1-5 di deret kebahagiaan dan deret kesedihan. Apabila sudah berhasil menuliskannya maka dilanjut connect the dotnya. Dari situlah kita bisa melihat gambaran utuh diri kita seperti apa dan musim kehidupan kita seperti apa.
Perjalanan hidup bagaikan sebuah musim yang silih berganti. Ada musim semi di mana segala sesuatu terasa segar dan penuh harapan. Ada musim panas yang menyengat dengan segala aktivitas dan semangatnya. Tak lupa musim gugur yang menandakan perubahan dan peralihan. Dan, tentu saja, ada musim dingin yang membawa ketenangan serta refleksi. Setiap musim memiliki keindahan dan tantangannya masing-masing. Ada kalanya kita merasa berada di puncak kegembiraan, namun ada pula saat-saat di mana kita merasa terpuruk dan kehilangan arah. Penting untuk menyadari bahwa setiap musim adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup.
Musim kehidupan mengajarkan kita tentang ketegaran dan fleksibilitas hidup. Saat menghadapi musim dingin yang terasa panjang dan gelap, kita diajak untuk merenung dan mencari kekuatan dari dalam diri. Namun, setelah musim dingin, pasti akan datang musim semi yang membawa harapan baru. Sama halnya dengan kehidupan, setelah badai pasti akan ada pelangi. Dengan memahami siklus alam ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menyikapi segala perubahan yang terjadi dalam hidup. Yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dari setiap musim dan terus tumbuh sebagai manusia.