This too shall pass
This too shall pass menjadi pengingat bahwa saya kuat, tangguh, dan mampu melewati setiap badai.
Setelah pembagian raport midsemester, saya pulang lalu tidur karena kelelahan akibat Jumat malam bermain tennis yang cukup intens.
3 jam tidur siang cukup mengembalikan tubuh yang kelelahan. Anehnya, setelah bangun saya langsung sendu, sedih dan ingin menangis tanpa sebab. Padahal saya tidak bermimpi apapun di tidur siang ini.
Karna penasaran saya langsung cek ke alodokter dan mendapati bahwa besar kemungkinan saya mengalami 3 hal yakni
Depresi : kondisi perasaan sedih yang sangat mendalam
Sedih : respon tubuh karena stress yang berlebihan
Gangguan cemas
Setelah mendapati itu saya langsung merenung apa kiranya yang membuat saya seperti ini. Dalam sekejap, saya teringat beberapa hari lalu saya rutin melakukan audio hipnosis untuk merelaksasikan hati dan pikiran saya atas pergumulan, perjuangan, dan pencapaian.
33 tahun saya hidup telah mengalami masa sulit, sakit, sedih, dan kecewa. Kadang, rasanya seperti terjebak di dalam lubang gelap tanpa jalan keluar.
Di momen ini, Tuhan berbicara dan menguatkan saya melalui PS Stevannus Yordan melalui clipper kotbahnya tentang waktu Ziklag terbakar, Daud kehilangan keluarga, harta benda bahkan rakyatnya.
Ziklag adalah tempat tinggalnya, zona amannya, safety net nya terbakar dan hancur. Ada masa dimana Tuhan ijinkan Ziklagmu terbakar, tapi ingat bahwa berjalan sama Tuhan, waktu Ziklag terbakar, Tuhan bisa recovered it all.
"Nothing of theirs was missing whether small or great, sons or daughters, spoil or anything that had been taken; David recovered it all"1 Samuel 30:19 AMP
Tuhan dapat kembalikan semua yang terhilang dalam hidupmu, tapi ingat bahwa fokusnya bukan itu, fokusnya adalah jalan sama Tuhan, minta petunjuk Tuhan senantiasa dalam setiap jalan hidupmu.
Setelah mendengarkan itu saya langsung teringat dengan konsep "This too shall pass" yang tidak berarti saya harus mengabaikan atau menekan emosi.
Sebaliknya, hal ini adalah undangan untuk merasakan emosi tersebut secara penuh, sambil tetap menyadari bahwa emosi itu tidak akan bertahan selamanya.
Saya bisa merasakan kesedihan yang mendalam hari ini, tetapi hari esok mungkin akan terasa berbeda.
Dengan demikian, This too shall pass menjadi pengingat bahwa saya kuat, tangguh, dan mampu melewati setiap badai.